Go Green : Polusi udara naik 3 %   Leave a comment

Keadaan tersebut mengejutkan karena di saat ekonomi global secara umum mengalami kelesuan ternyata masih menyumbang kenaikan laju pencemaran yang tinggi. Sebagain besar sumber polusi masih tetap berasal dari penggunaan batubara dan bahan bakar minyak.

China tercatat sebagai negara yang menyumbang polusi terbesar di dunia menggantikan posisi AS sejak tahun 2006. Berdasarkan estimasi BP PLC, salah satu perusahaan minyak raksasa dunia, emisi karbon dioksida yang dihasilkan aktivitas industri di China mencapai 2 miliar ton selama tahun 2007 atau naik 7,5 persen dari tahun sebelumnya. Sementara emisi karbon dioksida dari AS sebesar 1,75 miliar ton atau naik 2 persen dari tahun sebelumnya.

Laju pencemaran diperkirakan akan semakain tinggi terutama dari negara-negara berkembang yang tengah mengalami pertumbuhan industri sangat tinggi seperti China. India kini juga menggeser posisi ketiga yang dulu ditempati Russia.

Sesuai protokol Kyoto, China dan India termasuk dalam daftar negara berkembang yang tidak harus menurunkan emisi karbon dioksidanya seperti negara-negara maju. Namun, saat ini, negara-negara berkembang justru menyumbang 53 persen polusi karbon dioksida.

Negara-negara industri mulai menurunkan emisi karbon dioksidanya. Denamark berhasil menurunkan emisi sebesar 8 persen, Inggris dan Jerman sebesar 3 persen. Sementara Perancis dan Australia menurunkan sebesar 2 persen.

“Alam tak dapat menyerap karbon dioksida dari manusia,” ujar Corinne Le Querre, profesor lingkungan dari Universitas East Anglia dan Survey Antartika Inggris (BAS). Apalagi, lanjutnya, dari tahun 1955-2000, hutan dan lautan sanggup menyerap sekitar 57 persen karbon dioksida, namun saat ini hanya sanggup menyerap 54 persen saja.

Panel Antarpemerintah untuk Perubahan Iklim (IPCC) memprediksi suhu Bumi akan meningkat antara 4-11 persen pada tahun 2100 akibat pencemaran tersebut. hal tersebut akan menyebabkan wabah penyakit semakain banyak, badai makain sering dan besar, serta kenaikan muka air laut. Jika laju emisi karbon dioksida lebih tinggi dari perkiraan, siap-siaplah bencana datang lebih awal.
WAH
Sumber : AP © 2008 Kompas Gramedia. All rights reserved

http://www.kompas.com/read/xml/2008/09/26/21483155/polusi.dunia.naik.3.persen

Posted Mei 6, 2010 by fredputusatic in Go Green

Go Green :Iklim di Indonesia   1 comment

21 September 2008
Model iklim yang dijadikan acuan oleh projek IPCC menunjukkan suhu permukaan global akan meningkat 1.1 hingga 6.4 °C (2.0 hingga 11.5 °F) antara tahun 1990 dan 2100.[1] Perbedaan angka perkiraan itu dikarenakan oleh penggunaan skenario-skenario berbeda mengenai emisi gas-gas rumah kaca di masa mendatang, serta model-model sensitivitas iklim yang berbeda. Walaupun sebagian besar penelitian terfokus pada periode hingga 2100, pemanasan dan kenaikan muka air laut diperkirakan akan terus berlanjut selama lebih dari seribu tahun walaupun tingkat emisi gas rumah kaca telah stabil.[1] Ini mencerminkan besarnya kapasitas panas dari lautan.

Meningkatnya suhu global diperkirakan akan menyebabkan perubahan-perubahan yang lain seperti naiknya permukaan air laut, meningkatnya intensitas fenomena cuaca yang ekstrim,[2] serta perubahan jumlah dan pola presipitasi. Akibat-akibat pemanasan global yang lain adalah terpengaruhnya hasil pertanian, hilangnya gletser, dan punahnya berbagai jenis hewan.

Beberapa hal-hal yang masih diragukan para ilmuan adalah mengenai jumlah pemanasan yang diperkirakan akan terjadi di masa depan, dan bagaimana pemanasan serta perubahan-perubahan yang terjadi tersebut akan bervariasi dari satu daerah ke daerah yang lain. Hingga saat ini masih terjadi perdebatan politik dan publik di dunia mengenai apa, jika ada, tindakan yang harus dilakukan untuk mengurangi atau membalikkan pemanasan lebih lanjut atau untuk beradaptasi terhadap konsekwensi-konsekwensi yang ada. Sebagian besar pemerintahan negara-negara di dunia telah menandatangani dan meratifikasi Protokol Kyoto, yang mengarah pada pengurangan emisi gas-gas rumah kaca.

Sumber :http://m0812503019.wordpress.com/artikel-global-warming-what-is-global-warming/

Posted Mei 6, 2010 by fredputusatic in Go Green

Link blog-blog kelas 8 di Sang Timur Ciledug   Leave a comment

1.
2.

Posted April 21, 2010 by fredputusatic in link blog-blog

Go Green : Go Green, Indonesia   3 comments

Apa pun keadaannya, kita tetap mencintai keindahan. Apa lagi terkait munculnya isu Global Warming yang melanda dunia. Tentunya, terlepas valid-tidaknya isu tersebut, kita harus tetap memperhatikan alam dan lingkungan sekitar. Menjaga agar hijau Indonesia tidak makin susut. Jelas, suasana nyaman; senantiasa dinaungi rindangnya pohon dan kesejukan udara, adalah hal yang selalu kita harapkan. Itulah yang membuat orang kota memilih desa atau daerah di pegunungan sebagai tempat santai karena bisa mendapatkan suasana nyaman tadi.

Saat ini, karena sudah beredar tanda Global Warming, kita harus lebih aktif lagi menanggapinya. Salah satunya, ikut mendukung kampanye Anti Global Warming, baik dalam bentuk donasi maupun berupa upaya riil dengan penghijauan. Tidak cuma hutan saja yang perlu di awasi dan dihijaukan, melainkan mulai dari diri kita sendiri.

Ada satu contoh cakep dari Surabaya. Kota Pahlawan itu lagi giat-giatnya mendirikan taman kota. Tidak berapa luas, tapi ditata sedemikian rupa sehingga apik; hamparan rumput yang rapat, bunga-bunga yang tahan cuaca panas, air mancur, dan arena bermain untuk anak-anak.

Satu sisi, hadirnya taman kota di beberapa titik Surabaya cukup berhasil menghibur warga kotanya. Para orang tua pun lebih mudah mengajak anak-anaknya untuk bersantai dan menikmati suasana di dalam kota. Sebut saja beberapanya, Taman Flora di bilangan Raya Manyar, yang selalu ramai pengunjung dan Taman Prestasi di bantaran Kali Mas-belakang kantor Gubernur Jawa Timur.

Sisi lainnya, taman kota cukup meneduhkan suasana panas Surabaya yang bersuhu di kisaran 34—35 derajat Celcius di siang hari. Ini yang namanya.
Sumber : http://www.kulinet.com/baca/go-green-indonesia/546/

Posted Maret 18, 2010 by fredputusatic in Go Green

Go Green :Bumi masa kini   1 comment

Bumi ini adalah kumparan berukuran besar yang berputar secara perpetual dengan pusat massa adalah garis vertikal kutub

utara-kutub selatan. Dengan angular momentum konstan, maka energy kinetic yang terjadi tidak dirasakan oleh manusia

ataupun mahluk yang ada dibumi ini. Energy kinetic yang dihasilkan dari perputaran perpetual bumi menyebabkan gravitasi,

daya tarik bumi terhadap benda-benda yang dekat dengan bumi. Melimpahnya CO 2 di atmosfir menyebabkan keseimbangan

alam bumi berubah, ozon pun menjadi kecil dan menyebabkan lubang besar yang memungkinkan ultra violet sinar matahari

mencapai ke bumi langsung tanpa filter oleh atmosfir bumi. Ultra violet sinar matahari yang masuk lewat kutub Selatan dan

Utara ini dimana ozon bumi sudah terkikis.
SeLEnGkApNYa

Pernahkah anda membayangkan dunia yang hanya diisi oleh manusia saja. Hewan-hewan banyak yang punah

(kecuali hewan parasit), demikian juga tumbuh-tumbuhan. Sungguh suatu keadaan yang sangat mengerikan apabila hutan hujan

berubah menjadi gurun, sungai mengering dan sumber-sumber kehidupan semakin menyusut. Manusia sebagai satu-satunya

penguasa di bumi tumbuh seperti semut yang menghabiskan semua sumber daya sekarang dan masa depan.

Yang tinggal mungkin hanyalah bekas planet yang diberi nama “Earth”dulunya biru yang sekarang berubah warna menjadi merah.

Sumber : http://hunt.student.umm.ac.id/category/artikel/

Posted Maret 17, 2010 by fredputusatic in Go Green

Go Green : Apa itu Pemanasan Global ?   2 comments

Model iklim yang dijadikan acuan oleh projek IPCC menunjukkan suhu permukaan global akan meningkat 1.1 hingga 6.4 °C (2.0 hingga 11.5 °F) antara tahun 1990 dan 2100.[1] Perbedaan angka perkiraan itu dikarenakan oleh penggunaan skenario-skenario berbeda mengenai emisi gas-gas rumah kaca di masa mendatang, serta model-model sensitivitas iklim yang berbeda. Walaupun sebagian besar penelitian terfokus pada periode hingga 2100, pemanasan dan kenaikan muka air laut diperkirakan akan terus berlanjut selama lebih dari seribu tahun walaupun tingkat emisi gas rumah kaca telah stabil.[1] Ini mencerminkan besarnya kapasitas panas dari lautan.

Meningkatnya suhu global diperkirakan akan menyebabkan perubahan-perubahan yang lain seperti naiknya permukaan air laut, meningkatnya intensitas fenomena cuaca yang ekstrim,[2] serta perubahan jumlah dan pola presipitasi. Akibat-akibat pemanasan global yang lain adalah terpengaruhnya hasil pertanian, hilangnya gletser, dan punahnya berbagai jenis hewan.

Beberapa hal-hal yang masih diragukan para ilmuan adalah mengenai jumlah pemanasan yang diperkirakan akan terjadi di masa depan, dan bagaimana pemanasan serta perubahan-perubahan yang terjadi tersebut akan bervariasi dari satu daerah ke daerah yang lain. Hingga saat ini masih terjadi perdebatan politik dan publik di dunia mengenai apa, jika ada, tindakan yang harus dilakukan untuk mengurangi atau membalikkan pemanasan lebih lanjut atau untuk beradaptasi terhadap konsekwensi-konsekwensi yang ada. Sebagian besar pemerintahan negara-negara di dunia telah menandatangani dan meratifikasi Protokol Kyoto, yang mengarah pada pengurangan emisi gas-gas rumah kaca.

Sumber : http://m0812503019.wordpress.com/artikel-global-warming-what-is-global-warming/

Posted Maret 17, 2010 by fredputusatic in Go Green

Go Green : Global warming   Leave a comment

Pernyataan di bawah berikut ini mungkin akan membuat kita tersentak sekaligus terbelalak. Ia berbunyi: “Pernyataan pemanasan global itu sungguh nyata cuma omong kosong. Pernyataan itu diulang-ulang oleh para aktivis guna meyakinkan sekaligus menakut-nakuti publik bahwa iklim akan berubah menjadi malapetaka, dan aktivitas manusialah penyebab utamanya.” Kalimat itu diucapkan senator AS dari Partai Republik, James Inhofe, yang juga merupakan Ketua Environment and Public Works Committee Senat AS, setahun lalu.

Pernyataan itu diperkuat lagi dengan pernyataan Direktur NASA Michael Griffin dalam wawancara dengan sebuah radio lokal di AS belum lama ini, yang menunjukkan keraguan sang direktur bahwa pemanasan global adalah tantangan terbesar yang harus diatasi manusia. Dalam wawancara tersebut, salah satu petikan pernyataan Griffin yang kemudian banyak dikutip adalah, “Iklim bumi saat ini adalah iklim yang terbaik yang pernah kita punyai.”

Benarkah pemanasan global sungguh-sungguh merupakan akibat dari ulah manusia yang terlalu rakus mengeksploitasi bumi dan ceroboh menjaga keseimbangan alam? Apakah pemanasan global dan perubahan iklim adalah hal terpenting yang harus diatasi manusia?

Inhofe memaparkan beragam fakta dan kutipan yang mendukung argumennya. Menurutnya, media memainkan peranan penting dalam menggelorakan isu yang tidak benar ini. Ia pun mengungkapkan penelusurannya terhadap laporan beberapa media terkemuka seperti Newsweek, Majalah Time, Harian New York Times, Chicago Tribune, dan juga Jurnal Science News. Didapatinya, media-media tersebut pada era tahun 1900-an justru melaporkan kekhawatiran akan datangnya abad es, bukan pemanasan atau melelehnya es. Hingga periode 1920-1930-an sampai menjelang akhir tahun 1970-an, media-media terkemuka di AS itu masih sangat gencar memberitakan dan melaporkan bahaya perubahan bumi menjadi bola es.

Ia pun melecehkan Protokol Kyoto, sebuah protokol yang ditandatangani oleh sebagian besar negara di kolong bumi ini guna mengurangi emisi gas-gas pembentuk rumah kaca di mana AS menolak menandatanganinya, sebagai kesepakatan dan solusi yang tidak ada artinya dalam rangka mengurangi emisi gas-gas berbahaya ke atmosfir bumi. Menurutnya, cara paling efektif untuk mengurangi gas-gas tersebut adalah penggunaan alat pembersih gas dan teknologi yang lebih efisien untuk menekan gas tersebut bertebaran ke angkasa.

Namun pernyataan Inhofe berbau politis itu tak menyurutkan gerakan global di seluruh dunia bahwa ancaman pemanasan bumi sungguh-sungguh nyata dan harus diperangi dari sekarang oleh semua pihak. Inhofe, politisi dari Partai Republik, sebagaimana halnya Presiden AS George W. Bush yang juga dari Partai Republik, jelas tidak mau kepentingan mereka terusik terusik gara-gara harus menekan emisi gas rumah kaca yang di AS sebagian besar dihasilkan dari pembangkit listrik berenergi fosil (BBM, batubara).

Tak hanya Inhofe dan Bush yang bersikap “bebal” terhadap perubahan iklim. Lebih dari 17 ribu ilmuwan — dua ribu lebih di antaranya adalah fisikawan, geofisikawan, ahli iklim, ahli meteorologi, dan pakar lingkungan- menandatangani petisi yang diedarkan oleh Oregon Institut of Science and Medicine di AS. Salah satu kalimat dalam petisi itu menyatakan, “Tidak ada bukti-bukti ilmiah bahwa pelepasan gas karbon dioksida (CO2), metana (CH4), dan gas-gas rumah kaca lainnya yang mengakibatkan pemanasan akut terhadap temperatur bumi dan kerusakan pada iklim bumi.”

Terlepas dari kenyataan dan pernyataan politik yang diungkapkan di atas, fakta-fakta berikut ini berbicara jauh lebih kuat dan nyata, memperlihatkan ke mana arah perubahan iklim di bumi ini akan menuju dan bermuara.

sumber:gogreenindonesia.blogspot.com

Posted Maret 11, 2010 by fredputusatic in Go Green

Go Green : Pencegahan Pemanasan Global   Leave a comment

Lingkungan semakin tercemar karena polusi udara yang berasal dari asap kendaraan yang melewati jalanan ibukota dan asap pembakaran sampah. Faktor lain penyebab pemanasan global yaitu efek rumah kaca yang begitu banyak di seluruh negara di dunia. Ini membutikan, semakin lama, semakin parah pula pemanasan global yang terjadi di dunia ini. Beberapa wilayah yang mengalami pemanasan global terparah yaitu Antartika, Kutub Utara, Kutub Selatan.

Sekarang waktunya, Semua orang di dunia harus sigap untuk menghadapi peristiwa ini. Mungkin 10 tahun ke depan negara-negara di dunia akan hancur lebur dikarenakan peristiwa pemanasan global yang merajarela di dunia ini. Beberapa cara simple yang dapat kita lakukan untuk mencegah pemanasan global ini yaitu :
-Menghemat listrik
-Menanam tumbuhan
-Reboisasi Hutan
-Tebang Pilih
-DLL
Semoga dengan cara-cara ini bumi kita dapat terselamatkan dan kehidupan akan semakin damai dan tentram

Posted Maret 11, 2010 by fredputusatic in Uncategorized

Go Green :Meluncurkan Hari Tanpa Daging untuk kurangi gas rumah kaca   1 comment

[19 Juni 2009] Sir Paul McCartney meluncurkan hari tanpa daging untuk kurangi gas rumah kaca

Mantan anggota Beatles Sir Paul McCartney telah meluncurkan kampanye “Senin Tanpa Daging” di Inggris yang mendorong orang-orang untuk meninggalkan daging untuk mengerem perubahan iklim. Banyak selebritis dan orang terkemuka lainnya menyuarakan dukungannya terhadap acara ini, termasuk dua saudari perempuannya Stella dan Mary McCartney yang juga turut memeriahkan musisi juga artis Jepang- Amerika Yoko Ono, pengusaha Inggris dan tokoh kemanusiaan Sir Richard Branson, penulis lagu Moby dari Amerika, musisi Amerika Sheryl Crow, aktor dan pecinta lingkungan dari Amerika Woody Harrelson, dan lebih banyak lagi. Juru masak yang paling terkenal seperti Oliver Peyton, Giorgio Locatelli, dan Yotam Ottolenghi juga mulai menyediakan menu vegetarian untuk mendukung misi tanpa daging dari http://www.supportmfm. org. Sir Paul McCartney menyatakan, “Meninggalkan daging satu hari seminggu sebenarnya suatu perubahan yang dapat dilakukan seseorang, yang dapat menyentuh beberapa isu politik, lingkungan, dan moral sekaligus.” Dalam sebuah pesan video online, Sir Paul melanjutkan berkata:

Sir Paul McCartney (L): Ini adalah kampanye yang telah terjadi di AS dan Australia. Ini telah dibuktikan jika ini dilakukan, ini akan memberi manfaat yang besar terhadap iklim. Jadi ini adalah suatu hal yang dapat Anda lakukan untuk lingkungan. Jika Anda tertarik, liatlah situs untuk lebih detil. Bergabunglah dengan kami. Kurangi daging.”

Angkat topi untuk Anda, Sir Paul McCartney atas panggilan keras Anda untuk menyelamatkan Bumi dengan satu hari tanpa daging dalam suatu waktu. Mari kita semua menyambut menyebarluaskan cara kehidupan baru yang maju yang dapat membawa lebih banyak harmonisasi bagi lingkungan.

Sumber :http://www.guardian .co.uk/environme nt/2009/jun/ 15/paul-mccartne y-meat-free- monday
http://www.paulmcca rtney.com/ news.php# /1634/2009- 06 http://www.supportm fm.org
http://www.bloomber g.com/apps/ news?pid= 20601088&sid=a3xCgBOWHyt4
http://www.examiner .com/x-2082- Beatles-Examiner ~y2009m6d15- Paul-McCartney- and-Yoko- Ono-team- up-for-No- Meat-on-Monday- campaign- slideshow
http://www.independ ent.co.uk/ life-style/ food-and- drink/news/ mccartney- urges-meatfree- days-to-tackle- climate-change- 1705289.html

Posted Maret 10, 2010 by fredputusatic in Go Green